Panduan Lengkap LCL Import, dan Keuntungan untuk Pengiriman Import Anda.
- Akbar Creation
- Dec 8
- 2 min read

Dalam dunia perdagangan internasional, Less than Container Load (LCL) menjadi solusi ideal bagi importir yang tidak membutuhkan satu kontainer penuh untuk mengirim barang. LCL Import memungkinkan beberapa pengirim berbagi ruang kontainer, sehingga biaya lebih efisien dan proses tetap berjalan sesuai standar logistik global.
Dengan meningkatnya kebutuhan impor skala kecil–menengah pada tahun 2025, LCL semakin relevan bagi UMKM, distributor, dan perusahaan yang mengelola stok secara fleksibel.
Apa Itu LCL Import?
LCL Import adalah metode pengiriman barang dari luar negeri ke Indonesia di mana volume cargo tidak mencapai satu kontainer penuh.
Freight forwarder atau consol agent akan menggabungkan beberapa shipment dalam satu kontainer untuk mengoptimalkan biaya dan ruang.
Karakteristik utama LCL Import:
1. Muatan digabung dengan shipment lain (consolidation).
2. Biaya dihitung berdasarkan CBM (cubic meter).
3. Proses menangani banyak shipper dan konsignee dalam satu kontainer.
4. Lebih fleksibel untuk importir dengan volume kecil dan sifat barang yang tidak mendesak.
5. Kubikasi biasanya dibawah 13-15 CBM.
Keuntungan Menggunakan LCL Import:
1. Lebih Hemat Biaya
Anda tidak perlu membayar tarif kontainer penuh seperti pada FCL. Tarif LCL dihitung dari CBM sehingga sangat efisien untuk muatan kecil.
2. Fleksibel untuk Restock Kecil
Cocok bagi importir yang ingin uji pasar, restock cepat, atau tidak ingin menahan modal untuk unit besar.
3. Jadwal Kapal Cukup Sering
Rute-rute populer seperti Cina–Indonesia biasanya memiliki jadwal reguler untuk consol LCL.
4. Cocok untuk Multi-supplier
Jika Anda membeli barang dari banyak supplier, forwarder dapat melakukan penggabungan di warehouse asal.
Risiko dan Kekurangan LCL Import:
1. Transit Time Lebih Lama
LCL membutuhkan waktu untuk konsolidasi di negara asal dan devanning di pelabuhan tujuan.
2. Risiko Kerusakan Lebih Tinggi
Karena barang digabung dengan pengirim lain, handling lebih sering terjadi.
3. Biaya Handling Pelabuhan Lebih Besar
Seperti: THC LCL, CFS Fee, Consolidation fee, Documentation fee.
4. Kontainer Dibuka Bersama
Potensi delay jika salah satu shipment bermasalah dalam dokumen.
Berapa Biaya LCL Import?
Biaya LCL biasanya terdiri dari dua bagian besar:
1. Biaya dari Negara Asal (Origin Charge)
Biaya ini umumnya mencakup biaya seperti CFS, Processing fee, Document fee, dan Trucking to warehouse (jika ada)
2. Biaya di Indonesia (Destination Charge)
Biaya yang biasanya mencakup biaya THC LCL, CFS charge, Devanning fee, Custom clearance fee, Duty & taxes
3. Tarif biasanya dihitung per CBM
Kapan Harus Memilih LCL Import Dibanding FCL?
Gunakan LCL Import jika:
- Volume barang kurang dari 13–15 CBM.
- Budget terbatas untuk impor awal.
- Pengiriman bersifat non-urgent.
- Barang berasal dari beberapa supplier kecil.
Tips Menghindari Kendala dalam LCL Import:
- Pastikan Packing Kuat & Aman
Karena kontainer bersama, resiko benturan lebih besar.
- Cek Jadwal Cut-Off
Agar barang tidak tertinggal satu minggu.
- Gunakan Forwarder Berpengalaman
Karena LCL butuh koordinasi lebih rumit.
- Perhatikan Accuracy Dokumen
Kesalahan kecil bisa menahan seluruh proses devanning.
- Pahami Biaya LCL Secara Detail
Jangan hanya fokus ke biaya per CBM.
Kesimpulan
LCL Import merupakan solusi ideal bagi importir yang mengirim volume kecil namun ingin tetap efisien. Dengan biaya yang lebih fleksibel, jadwal yang cukup reguler, dan proses yang terstruktur, metode ini cocok untuk bisnis yang sedang berkembang.
Namun perlu diperhatikan bahwa LCL juga memiliki risiko seperti transit time lebih lama dan biaya handling yang lebih tinggi. Dengan memilih forwarder profesional dan memastikan dokumen akurat, proses impor dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.







Comments